KLASIFIKASI SENDI DI TUBUH (BAGIAN 4) – GERAK SENDI

Tubuh memiliki sendi synovial yang memungkinkan kita melakukan berbagai macam gerakan. Dalam ilmu olahraga gerakan-gerakan yang dapat dilakukan sendi synovial memiliki sebutan tersendiri yaitu fleksi, ekstensi, sirkumduksi, dan lain-lain. Gerakan-gerakan ini dapat dikelompokkan berdasarkan bidang tubuh (body planes). Artikel ini akan menjelaskan gerakan-gerakan pada sendi synovial yang mengacu pada bidang tubuh.

KLASIFIKASI SENDI DI TUBUH (BAGIAN 3) – DIARTROSIS

Tubuh memiliki berbagai macam sendi baik yang dapat digerakkan maupun yang tidak. Sendi diartrosis merupakan satu-satunya sendi yang dapat digerakkan secara leluasa. Dengan sendi inilah tubuh dapat melakukan berbagai macam gerak. Sendi diartrosis pada umumnya memiliki rongga, sehingga sering pula disebut sendi synovial. Artikel ini akan menjelaskan bagian dan jenis sendi synovial secara sederhana.

KLASIFIKASI SENDI DI TUBUH (BAGIAN 2) – SINARTROSIS & AMFIARTROSIS

Berdasarkan kemampuan geraknya tubuh manusia memiliki berbagai macam sendi yaitu sendi sinartrosis, amfiartrosis, dan diartrosis. Sendi sinartrosis merupakan sendi yang terdapat dalam tubuh dan tidak dapat digerakkan, sedangkan sendi amfiartrosis adalah sendi yang dapat digerakkan namun terbatas. Penggolongan sendi ini tidak hanya dibedakan berdasarkan itu saja, melainkan dibedakan lagi menjadi sendi yang lebih spesifik. Artikel berikut akan menjelaskannya untuk Anda.

KLASIFIKASI SENDI DI TUBUH (BAGIAN 1) – STRUKTUR JARINGAN

Gerak merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Setiap hari manusia melakukan gerak, mulai dari berjalan, duduk, menggerakkan tangan dan kaki, bangun tidur, makan, dan lain-lain. Tubuh memiliki sistem gerak yang terdiri dari tulang, sendi, dan otot. Ketiga sistem ini akan bekerjasama untuk menimbulkan gerak. Artikel kali ini akan membahas tentang fungsi sendi dalam sistem gerak secara sederhana.

CARA MENGUKUR TINGGI DAN BERAT BADAN

Tinggi badan dan berat badan merupakan variabel yang banyak digunakan dalam menentukan status gizi dan status kesehatan seseorang. Dengan melakukan pengukuran variabel tersebut dengan benar akan dapat mengurangi bias / error yang dihasilkan. Terkadang seorang individu bisa saja melakukan kesalahan interpretasi maupun diagnosis apabila data yang digunakan tidak diambil dengan cara yang benar. Untuk itu artikel ini akan memberikan informasi terkait cara mengukur variabel-variabel tersebut.

KETERBATASAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT)

Indeks masa tubuh merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur status gizi orang dewasa. Walaupun demikian, apakah rumus ini juga dapat digunakan untuk semua kondisi fisik seperti orang yang aktif berolahraga, atlet, remaja dan ibu hamil? Mari kita simak penjelasan berikut.

IMT, RUMUS SEDERHANA PENGUKUR STATUS GIZIĀ 

Memiliki status gizi yang baik tentunya dapat memberikan banyak manfaat baik untuk diri sendiri maupun perusahaan tempat Anda bekerja, seperti terhindar dari penyakit dan memiliki kualitas yang baik dalam bekerja. Tidak hanya pekerja, atlet dengan status gizi yang baik juga akan lebih berprestasi. Untuk itu, mengetahui status gizi menjadi hal penting untuk dilakukan. Status gizi seseorang dapat diketahui dengan menggunakan rumus sederhana yaitu Indeks Massa Tubuh (IMT). Berikut ini penjelasannya:

PROSES PEMBENTUKAN TULANG (OSIFIKASI)

Tulang merupakan salah satu alat gerak tubuh yang bekerja secara pasif. Tulang terdiri dari berbagai mineral sehingga memiliki bentuk yang kokoh dan keras. Proses pembentukan ini disebut juga osifikasi. Bagaimanakah proses osifikasi tulang berlangsung? Artikel berikut akan menjelaskannya secara sederhana.

TULANG SEHAT DAN KUAT PENUNJANG PERFORMA

Seorang atlet atau mereka yang aktif berolahraga membutuhkan otot dan tulang yang kuat untuk menunjang performanya. Tulang yang kuat dapat menopang tubuh dengan baik dan mengurangi risiko cedera fraktur akibat pengeroposan tulang. Sedangkan otot yang kuat memungkinkan atlet memiliki kekuatan dan jangkauan gerak yang baik (Range Of Motion). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tedapat kaitan antara latihan dengan kekuatan tulang.

CEK KOMPOSISI TUBUH DENGAN BIOIMPEDANCE ANALYSIS (BIA)

Pada umumnya, masyarakat Indonesia melakukan evaluasi kesehatan dan kebugaran dengan mengukur berat badan atau Indeks Massa Tubuh. Padahal komposisi tubuh merupakan hal yang lebih penting untuk diketahui. Mengapa mengukur komposisi tubuh sangat penting untuk dilakukan dan bagaimana cara mengukurnya? Artikel ini akan membantu Anda untuk memahaminya.