Tren penggunaan jasa pelatih kebugaran telah menunjukkan perkembangan yang baik dari hari ke hari. Masyarakat umum, khususnya para pemula di bidang olahraga kebugaran, membutuhkan bantuan ahli yang dapat membantu mereka berolahraga dengan baik untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Pelatih kebugaran tidak hanya sekedar menyusun program dan mengajarkan gerakan yang benar, lebih dari itu mereka harus benar-benar memahami kemampuan dan kebutuhan kliennya. Artikel berikut akan membahas mengenai hal-hal apa saja yang sebaiknya dilakukan oleh seorang pelatih kepada kliennya.

  1. Buatlah program latihan sesuai tujuan klien

Kebanyakan pelatih merancang program latihan sesuai dengan keinginannya, bukan sesuai kebutuhan kliennya. Contohnya, seorang pelatih sangat hobi dengan powerlifting, maka ia cenderung memberikan menu latihan olympiclifting dengan mengejar beban angkatan seberat-beratnya. Padahal kliennya belum tentu menyukai atau butuh latihan tersebut. Oleh karena itu, pelatih sebaiknya mengetahui jenis-jenis latihan seperti apa yang dibutuhkan oleh kliennya, meskipun jenis latihan tersebut kurang populer atau tidak terlalu mereka sukai.

  1. Ciptakan suasana positif dalam setiap sesi latihan

Selalu ciptakan suasana positif saat melakukan sesi latihan. Misalnya, sesi latihan yang akan dilakukan adalah sesi ke delapan dalam hari tersebut, sedangkan itu adalah sesi pertama bagi klien. Meskipun tubuh sudah lelah, namun pelayanan yang diberikan kepada klien haruslah sama kualitasnya dengan klien pertama di hari tersebut.

Seorang pelatih yang baik harus mampu berlaku professional dan menyampingkan masalah pribadi, apalagi hanya karena merasa kelelahan lantas sesi latihan menjadi kacau. Jika dirasa dalam satu hari itu terlalu banyak klien sehingga membuat kewalahan, maka ada baiknya agar dikurangi. Manajemen waktu yang baik adalah keharusan untuk menghindari kejenuhan.

  1. Tanyakan kepada klien mengenai tanggapan mereka terhadap program latihan

Meskipun seorang pelatih merasa bahwa program yang dibuatnya sudah sangat baik, namun harus diingat bahwa kemampuan klien berbeda-beda. Melakukan evaluasi berkala dan menanyakan kepada klien mengenai tanggapan mereka terhadap program latihan yang ada sangatlah penting. Jika tidak ditanya, mungkin saja mereka terus melakukannya sesuai instruksi namun dalam keadaan tertekan dan terpaksa. Tanyakan pula mengenai hal lain seperti pola makan, pola tidur dan tingkat stress mereka. Bisa jadi, mereka melakukan diet terlalu ketat secara diam-diam, sehingga merasa stress dan menyebabkan craving. Jika menemui kondisi seperti ini, ada baiknya memberi sedikit kelonggaran kepada klien. Harus diingat bahwa efek psikologis akan sangat berpengaruh terhadap hasil latihan.

  1. Ketahui kehidupan klien di luar gym

Mengetahui sedikit tentang kehidupan klien di luar gym bukanlah sesuatu yang buruk. Sebaliknya, hal tersebut dapat membuat hubungan dengan klien menjadi lebih dekat. Salah satu caranya adalah dengan mengajak klien bercerita tentang hobi atau aktivitasnya. Namun, harus pandai melihat situasi dan membaca sifat klien. Ada orang-orang tertentu yang tidak suka apabila ada orang yang lain ikut campur mengenai masalah yang sedang mereka alami.

  1. Selalu update ilmu pengetahuan

Seperti yang kita ketahui bahwa ilmu pengetahuan selalu berkembang, maka sudah seharusnya mengupdate ilmu pengetahuan agar dapat memberikan program latihan yang optimal kepada klien. Tidak ada pengecualian seperti tidak ada waktu atau tidak punya cukup dana untuk mengikuti pelatihan. Dengan segala kecanggihan teknologi seperti sekarang, ilmu juga bisa didapatkan dari mana saja, baik itu membaca jurnal mendengarkan podcast dan lainnya. Asalkan sumbernya jelas, bukan dari blog yang tidak kredible dan tidak diketahui siapa yang menulisnya.

  1. Gunakan bahasa yang mudah dipahami oleh klien

Memahami klien memang merupakan hal utama dalam personal training. Saat memberikan isntruksi maupun penjelasan mengenai program latihan, maka kita harus tahu bagaimana tingkat pengetahuan klien. Walau menggunakan istilah yang sudah familiar, bisa saja klien tidak mengetahui arti dari istilah tersebut. Jangan sungkan untuk menanyakan kembali kepada klien setelah menjelaskan sesuatu, apakah mereka sudah paham atau butuh penjelasan ulang.

Kontributor: Jansen Ongko