Etika Profesi Pelatih Kebugaran APKI

Seorang pelatih kebugaran harus menyadari besarnya tugas dan tanggung jawab yang diembannya, terutama dalam menjaga keselamatan klien. Sebagai organisasi yang menaungi para pelatih kebugaran, APKI menetapkan beberapa etika profesi untuk dipatuhi.

Beberapa di antaranya:

  • Mengutamakan kesehatan dan keselamatan klien.
  • Menerapkan wawasan dan ilmu yang dimiliki untuk tujuan mulia.
  • Menjaga nama baik profesi, lembaga dan tempat bekerja.
  • Menjaga privasi rekan kerja dan klien.
  • Menjadi contoh yang baik untuk masyarakat.
  • Dilarang merugikan atau merendahkan profesi lain.
  • Bekerja sesuai Ruang Lingkup Kerja.

Selain itu pelatih kebugaran juga dituntut agar tidak melakukan segala jenis perbuatan yang merugikan kepada klien mereka.

Perbuatan yang harus dihindari adalah sebagai berikut:

  • Penelantaran: Tidak mampu memberikan pelatihan yang baik.
  • Pelecehan verbal: Menggunakan kata-kata yang tidak pantas.
  • Pelecehan seksual: Melakukan pelecehan khususnya secara fisik.
  • Kekerasan fisik: Perbuatan yang berpotensi melukai.

Contoh keterampilan yang wajib dikuasai oleh Pelatih Kebugaran:

  • Memiliki pengetahuan anatomi tubuh dan dasar ilmu olahraga.
  • Mampu menyusun program latihan aman dan sesuai kebutuhan.
  • Memiliki kemampuan instruksi yang jelas dan mudah dipahami.
  • Mampu memberi pertolongan pertama saat kondisi gawat darurat.
  • Memberikan yang terbaik saat melatih orang lain.

Ruang lingkup kerja

Walaupun tidak ada sanksi pidana, melanggar Ruang Lingkup Kerja berpotensi mengambil hak dari profesi lain sehingga berpotensi merugikan banyak pihak.

 Berikut adalah hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh pelatih kebugaran:

 Boleh

  • Melatih klien dengan tujuan meningkatkan kebugaran mereka.
  • Membantu klien membangun gaya hidup sehat dan teratur.
  • Membantu meluruskan mitos-mitos seputar kesehatan dan kebugaran.
  • Memberi terapi gerakan dengan pengawasan ahli di bidangnya.

 Tidak boleh

  • Melatih klien dengan tujuan mengobati suatu penyakit.
  • Memberikan terapi untuk mengatasi masalah muskuloskeletal.
  • Menganjurkan pola makan untuk mengobati kondisi medis.
  • Menyusun atau mempreskripsi pola makan secara detail.

 

Batasan profesi

Karena bukan bagian dari Tenaga Kesehatan, profesi pelatih kebugaran memiliki batasan tertentu dalam praktiknya agar tidak melanggar ranah profesi lain yang berwenang. Penting untuk dipahami bahwa pelatih kebugaran tidak memiliki wewenang untuk mengobati, menyembuhkan, atau mendiagnosis penyakit yang mungkin dimiliki oleh kliennya.

 Berikut ini beberapa hal yang dilarang untuk dilakukan kepada klien:

  • Memberi saran yang bertujuan untuk mengobati.
  • Melakukan pemeriksaan klinis atas kondisi kesehatan klien.
  • Menyentuh bagian tubuh klien tanpa meminta izin terlebih dulu.
  • Membina hubungan yang tidak profesional dengan klien.