Selain diet, olahraga merupakan salah satu komponen yang sangat berperan penting dalam manajemen pengaturan berat badan. Aktivitas fisik yang teratur dan terukur dapat memperbaiki komposisi tubuh, baik itu penurunan massa lemak dan peningkatan massa otot. Namun, bagi pemilik berat badan berlebih apalagi individu yang termasuk dalam kategori obesitas, olahraga tidak bisa dilakukan sembarangan. Bobot tubuh yang jauh melebih ambang batas normal, membuat tubuh mereka menopang beban yang lebih berat dari seharusnya. Untuk itulah, olahraga harus dilakukan secara bertahap dengan penyusunan program khusus. Artikel berikut akan membahas dengan jelas bagaimana untuk memulai olahraga bagi orang yang overweight atau obesitas.
Seperti pada gambar hasil MRI tubuh seseorang yang obesitas diatas, dapat dilihat bahwa meskipun ukuran tubuh membesar, tidak lantas membuat ukuran tulang ikut menyesuaikan. Tulang yang dimiliki seseorang bertubuh obesitas tetap sama layaknya tulang orang yang bertubuh normal. Namun, dengan adanya beban yang melebihi kapasitas, khususnya pada bagian kaki yang bertugas untuk menopang bobot tubuh secara keseluruhan, sering mengalami gangguan sehingga menyebabkan perubahan bentuk kaki menjadi O ataupun A Apabila penderita obesitas ini melakukan olahraga tanpa arahan dan pengawasan ahli, maka mereka akan sangat rentan terhadap cedera.
Di sisi lain, tidak sedikit penderita obesitas memiliki motivasi yang sangat tinggi untuk memangkas berat badannya, sehingga mereka sering tidak mempedulikan kondisi tubuhnya. Meskipun sebenarnya sudah kelelahan, mereka sering memaksa untuk terus melanjutkan latihan. Inilah sebabnya mengapa pengaturan olahraga bagi orang yang obesitas sangat perlu dilakukan.
Berikut ini akan dijelaskan tahapan-tahapan untuk memulai program olahraga yang tepat bagi seseorang dengan masalah obesitas.
- Lakukan Pemeriksaan Kesehatan
Sebelum masuk ke program olahraga, hal pertama yang harus dilakukan adalah klien memeriksakan kondisi kesehatannya terlebih dahulu. Gangguan-gangguan kesehatan yang dialami oleh klien sangat penting untuk diketahui karena dari situlah dapat disesuaikan program olahraga yang cocok untukĀ klien tersebut. Terutama untuk menghindari hal-hal fatal yang tidak diinginkan. Misalnya, seseorang yang telah mengalami obesitas dalam waktu yang panjang biasanya banyak dari mereka memiliki riwayat gangguan pernafasan, gangguan pembuluh darah hingga gangguan pada jantung. Saat pelatih tidak mengetahui hal ini dan ia memberi program latihan yang tidak sesuai, maka tidak menutup kemungkinan bahwa bukan penurunan berat badan yang didapat melainkan menimbulkan dampak yang lebih buruk.
- Mulailah dengan Olahraga Intensitas Rendah
Overweight atau obesitas terjadi karena ketidakseimbangan antara kalori yang dihasilkan dari makanan yang dikonsumsi dan jumlah kalori yang dikeluarkan untuk beraktivitas. Dari sini dapat diketahui bahwa kurangnya aktivitas fisik memiliki kaitan dengan kejadian obesitas. Oleh sebab itu, program latihan untuk penurunan berat badan sebaiknya diberikan secara bertahap. Tubuh harus beradaptasi dengan pola aktivitas yang selama ini jarang dilakukan, misalnya adaptasi pernafasan dan kardiovaskular. Program latihan untuk penderita obesitas dimulai dari olahraga dengan intensitas rendah seperti berjalan kaki dengan jarak tertentu. Jika tubuhnya sudah bisa beradaptasi dengan berjalan kaki, maka latihan boleh ditingkatkan ke beban yang lebih berat, seperti berenang atau latihan beban, tentunya peningkatakan intensitas latihan ini dilakukan secara bertahap.
- Tetap Menjaga Pola Makan dengan Baik
Segiat apapun dalam melakukan olahraga, apabila pengaturan makanan tidak dikontrol dengan baik maka hasilnya akan tidak optimal. Olahraga memang akan sangat membantu dalam proses pemecahan lemak tubuh, namun pemecahan simpanan lemak tersebut akan menjadi percuma saat makanan yang dikonsumsi malah membentuk simpanan lemak yang baru.
Rasa lapar setelah melakukan olahraga adalah sebuah godaan yang pasti ditemui setiap orang. Di sinilah seseorang dituntut untuk bijak dalam memilih makanan. Sebisa mungkin, makanan yang dikonsumsi dapat memberikan rasa kenyang dan sistem kalori tubuh tetap defisit agar program penurunan berat badan yang telah direncanakan dapat berjalan sesuai keinginan. Bukan berarti pula harus membatasi makanan seminimal mungkin hingga tidak mengonsumsi makanan apapun, hal ini akan malah akan membuat tubuh menjadi sakit akibat malnutrisi. Bagaimanapun, tubuh tetap harus mendapatkan suplai energi dari makanan agar tetap dapat menjalankan fungsi-fungsi vitalnya dengan normal.
- Konsisten dan Tidak Mudah Menyerah
Komponen terpenting dan paling utama dalam melakukan olahraga untuk penurunan berat badan adalah kesungguhan dari yang menjalaninya sendiri. Ketika ia memutuskan untuk memiliki pola hidup sehat dan berencana untuk menurunkan berat badannya menjadi normal, maka ia harus memiliki tekad yang kuat. Dalam perjalanan untuk mencapai penurunan berat badan, akan ada banyak sekali hambatan yang ditemui. Bahkan terkadang hasil yang didapatkan pun tidak sesuai apa yang telah direncanakan sehingga membuat orang-orang yang tidak kuat motivasinya mudah sekali tergoda untuk menyerah.
Sebenarnya ada banyak faktor yang memengaruhi keberhasilan seseorang dalam menurunkan berat badan. Namun, di sini yang sangat penting untuk diingat adalah bahwa kesuksesan tidak ada yang instan, begitu pula dengan kesuksesan menurunkan berat badan. Meskipun progressnya lambat dan hasilnya kurang terlihat, tetaplah konsisten berlatih dan jangan mudah menyerah dalam melakukan berbagai program olahraga.
Kontributor : Jansen Ongko