Osteoartitis merupakan salah satu jenis penyakit yang menyerang persendian, umumnya dialami oleh seseorang yang sudah lanjut usia, terutama pada sendi lutut. Lembaga National Centers for Health Statistics menyatakan bahwa diperkirakan ada 15,8 juta (12%) orang dewasa antara usia 25-74 tahun mengalami osteoarthritis. Penyakit ini menyebabkan rasa nyeri yang luar biasa pada sendi sehingga akan sangat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Di masyarakat umum, seringkali terjadi kesalahpahaman mengenai osteoartitis karena gejala yang timbul mirip dengan gejala penyakit asam urat atau gout padahal penyebab kedua penyakit ini sangat berbeda. Pada artikel berikut akan dibahas mengenai osteoartritis dengan jelas.
Definisi
Osteoartritis adalah suatu penyakit sendi degeneratif non inflamasi yang berkaitan dengan kerusakan kartilago sendi. Penyakit ini bersifat progresif lambat, ditandai dengan adanya degenerasi kartilago (tulang rawan) sendi, meningkatnya ketebalan serta sklerosis pada lempeng tulang, merenggangnya kapsul sendi, timbulnya peradangan dan melemahnya otot-otot yang menghubungkan sendi. Kondisi ini menyebabkan tulang cenderung bersentuhan satu sama lain sehingga bergesekan saat bergerak dan menimbulkan rasa sakit dan kaku.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa osteoartritis dapat terjadi karena banyak faktor, diantaranya yaitu:
- Faktor usia (45 tahun ke atas),
- Jenis kelamin (lebih sering terjadi pada perempuan),
- Faktor keturunan,
- Kebiasaan merokok,
- Mengonsumsi vitamin D secara berlebihan,
- Obesitas,
- Osteoporosis,
- Dan lain-lain.
Osteoartritis sendiri terbagi menjadi dua jenis yaitu: osteoartritis primer (OA Primer) dan osteoartritis sekunder (OA Sekunder).
Osteoartritis primer atau juga dikenal dengan OA Idiopatik adalah jenis osteoartritis yang belum diketahui penyebabnya dan tidak berhubungan dengan penyakit sistemik maupun perubahan lokal pada sendi. Meskipun begitu, banyak pihak yang menghubungkan osteoartritis jenis ini dengan faktor penuaan.
Osteoartritis sekunder adalah jenis osteoartritis yang disebabkan oleh penyakit atau kondisi lainnya seperti pada post-traumatik, kelainan kongenital dan pertumbuhan, kelainan tulang dan sendi, penyakit akibat deposit kalsium, kelainan endokrin, metabolik, inflamasi, serta faktor risiko lainnya seperti obesitas.
Sebab Osteoartritis
Tubuh manusia memiliki 260 sendi yang menghubungkan kurang lebih 206 tulang. Saat bergerak, dua hingga tiga sendi dapat aktif dalam satu waktu. Dalam pergerakannya tersebut, tidak menutup kemungkinan terjadinya gesekan antar tulang. Pada kondisi normal, masing-masing ujung tulang yang terhubung ke sendi, akan dilapisi tulang rawan. Tulang rawan terdiri dari jaringan lunak kolagen yang mempunyai fungsi untuk membantu menguatkan sendi, peptidoglikan (murein) yang berfungsi sebagai pengelastis gerakan dan air dan pelumas yang menjadi bantalan pada sendi. Namun, jika terus menerus mengalami gesekan maka tulang rawan ini dapat tergerus sehingga menyebabkan osteoartritis.
Perkembangan Osteoartritis
Osteoartritis biasanya akan berkembang secara bertahap. Awalnya, penderita akan mengalami gejala berupa kekakuan dan rasa nyeri pada sendi. Gejala seperti ini biasanya dirasakan setelah melakukan aktivitas yang berat dan dalam waktu yang cukup lama. Lama kelamaan, jika dibiarkan maka gejala ini akan terus berkembang. Osteoartritis dapat menjadi parah ditandai dengan rasa nyeri yang semakin buruk, warna kulit di atas sendi menjadi kemerahan dan kehilangan fleksibilitas. Osteoartritis yang parah tentunya akan mengganggu penderitanya dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Penderita osteoartritis kronis akan mengalami kesulitan untuk berjalan, tidur, menaiki tangga dan berbagai aktivitas lainnya.
Penatalaksanaan (Treatment)
Penatalaksanaan bagi penderita osteoartritis dapat dilakukan secara farmakologis dan non-farmakologis. Penatalaksanaan ini bertujuan untuk mengontrol nyeri, memperbaiki fungsi sendi yang terserang dan menghambat perkembangan penyakit.
- Terapi Farmakologis
Ada beberapa jenis obat-obatan yang dianjurkan untuk diberikan kepada penderita osteoartritis diantaranya yaitu asetaminofen, OAINS oral, OAINS topical, Tramadol dan injeksi kortikosteroid intra-artikuler.
- Terapi Non-farmakologis
Untuk terapi non-farmakologis yang dianjurkan adalah latihan kardiovaskular (aerobic) dan/atau latihan resistensi, olahraga air dan menurunkan berat badan (untuk kondisi penderita yang mengalami obesitas).
Kontributor : Jansen Ongko