Otot merupakan salah satu bagian dari sistem gerak tubuh. Gerakan terjadi apabila otot memanjang dan memendek baik saat berkontraksi maupun relaksasi. Saat bergerak, otot yang bekerja tidak hanya satu melainkan dua atau lebih otot di sekitarnya. Misalnya saat melakukan gerakan biceps curl, otot biceps akan berkontraksi dan otot triceps akan berelaksasi. Artikel ini akan membahas klasifikasi kerja otot secara sederhana.
Untuk memahami kerja otot, langkah awal adalah mengetahui perbedaan origo dan insersio.
- Origo adalah bagian ujung otot yang melekat pada tulang dengan pergerakan yang tetap atau stabil pada saat kontraksi (tendon pada tulang yang tidak dapat digerakkan).
- Insersio adalah bagian ujung otot yang melekat pada tulang, dan akan mengalami perubahan posisi ketika terjadi kontraksi (tendon pada tulang yang dapat digerakkan).
Ketika melakukan gerakan biceps curl, otot pada pangkal lengan dekat bahu akan tetap diam saat berkontraksi (origo), sedangkan otot pada siku akan bergerak saat kontraksi (insersio).
Klasifikasi kerja otot dibedakan menjadi empat golongan, yaitu:
Agonist/prime mover: otot utama yang berkontraksi saat melakukan gerakan (otot yang paling dominan).
Antagonist: otot yang bekerja berlawanan dengan otot agonist (memanjang/memendek saat agonis bergerak).
Sinergist: otot yang mendukung gerak otot agonist baik secara langsung maupun sebagai fixator.
Fixator: otot yang mempertahankan gerakan menjadi statis melalui kontraksi isometrik (ketegangan otot meningkat, namun panjang otot tetap sama karena tidak terjadi pergerakan sendi).
Contoh klasifikasi kerja otot pada gerakan menekuk siku tangan.
Kontributor : Jansen Ongko