Dalam melakukan fungsi gerak sederhana maupun kompleks, tubuh melibatkan kerjasama antara berbagai sistem yang saling terkoordinasi dengan baik. Sistem Gerak Manusia (Kinetic Chain) terdiri dari tiga sistem yang saling terkait yaitu sistem otot (otot, tendon, ligament dan fascia), sistem saraf (pusat dan perifer saraf) dan sistem artikular (sendi). Dalam melatih kinetic chain dibutuhkan jenis latihan yang mengombinasikan beberapa sendi yang sebaiknya diatur berurutan dari gerakan yang sederhana hingga kompleks.
Kinetic Chain
Kinetic Chain atau disebut juga rantai kinematik merupakan konsep rekayasa yang digunakan untuk menggambarkan gerakan manusia. Hal ini digunakan dalam berbagai kondisi klinis, termasuk muskuloskeletal, kedokteran olahraga, neuro-rehabilitasi serta prostetik dan ortotik. Teknik ini ditemukan oleh seorang insinyur mekanik yang kemudian disempurnakan oleh seorang dokter dengan menggabungkan teori Reulaux (termasuk sistem gerak manusia), serta pola spesifik aktivitas olahraga dan latihan. Teknik ini telah membantu mempermudah memahami fisiologi yang mendasari gerakan manusia. Pemahaman ini pada akhirnya, telah memfasilitasi pengembangan strategi rehabilitasi baru dan lebih rasional.
Istilah Kinetic chain sering digunakan oleh sebagian besar kedokteran olahraga dan ilmu olahraga professional untuk menggambarkan urutan atau rantai yang terjadi dalam melakukan suatu gerakan. Contohnya ketika melakukan bicep curls, Kinetic chain dari latihan ini adalah otot, saraf lengan dan bahu bekerjasama untuk mencapai lengkungan siku, bukan hanya otot bicep saja yang bergerak.
Klasifikasi Gerakan Kinetic Chain
Kinetic Chain dibagi menjadi dua kategori, Kinetic Chain terbuka dan Kinetic Chain tertutup.
- Kinetic Chain Terbuka (OKC)
Kinetic Chain terbuka adalah kombinasi dari sendi berturutan, dimana segmen terminal dapat bergerak bebas. Dalam sebuah gerakan open-chain, aspek distal dari ekstremitas, atau akhir dari rantai terjauh dari tubuh, bergerak bebas dan tidak tetap untuk suatu objek. Latihan OKC memungkinkan untuk gerakan di segmen distal sementara gerakan terbatas pada sendi tunggal. Hal ini biasanya meliputi latihan untuk meningkatkan kekuatan dan rentang gerak.
Contoh latihan kinematik terbuka untuk tubuh bagian atas adalah:
- Seated leg-extension
- Leg-curl
- Bench press
- Dumbbell biceps curl
- Pull-down
Contoh latihan kinematik terbuka untuk tubuh bagian bawah adalah:
- Seated leg-extension
- Terminal knee-extension exercises
- Hamstring curl
- Plantar / dorsiflexion
Karakteristik dari gerakan kinetic chain terbuka adalah:
- Ujung distal dari ekstremitas bersifat bebas
- Ujung distal dari ekstremitas tidak bersentuhan dengan benda tetap
- Pola gerakan ditandai oleh putaran di sendi
- Gerakan terjadi bersamaan dalam isolasi
- Titik sumbu stabil selama pola pergerakan
- Segmen proksimal yang membentuk sendi stabil
- Segmen distal bersifat mobile
- Gerak distal terjadi dengan sumbu berotasi
- Gerakan akan menyebabkan gaya geser pada sendi
- Pengujian dan latihan biasanya tidak fungsional
- Kinetic Chain Tertutup (CKC)
Kinetic chain tertutup adalah latihan atau gerakan-gerakan di mana aspek distal dari ekstremitas adalah tetap untuk obyek yang stasioner. Saat bagian distal tetap, gerakan pada satu sendi dalam rantai kinetik membutuhkan gerak serta di sendi lain dalam rantai kinetik. Dengan demikian, baik proksimal dan bagian distal menerima pelatihan resistensi pada saat yang sama. Teknik CKC menekankan gerakan berurutan dan penempatan sendi terkait fungsional dan karena itu memerlukan koordinasi dan pola aktivasi otot yang berurutan untuk mengontrol gerakan sendi yang tepat.
Contoh latihan kinetic chain tertutup untuk tubuh bagian atas adalah:
- Push-ups
- Pull-ups atau chin-ups
- Dips
Latihan ini berkonsentrasi pada kontraksi dari brachii trisep, brachii bisep, deltoid, pektoralis major dan minor, dan punggung bawah untuk stabilisasi di berbagai rasio.
Contoh latihan untuk tubuh bagian bawah adalah:
- Squats
- Deadlifts
- Lunges
- Power cleans
- Leg presses
Latihan ini berkonsentrasi pada kontraksi quadriceps, paha belakang, pinggul fleksor, soleus, dan otot gastrocnemius. Sendi gerakan termasuk lutut, pinggul, dan pergelangan kaki.
Karakteristik dari gerakan kinetic chain tertutup adalah:
- Ujung distal dari ekstremitas bersifat tetap
- Pola gerakan ditandai oleh tekanan linear di sendi
- Sumbu sendi utama adalah melintang
- Kedua segmen yang membentuk sendi bergerak secara bersamaan
- Pola pergerakan fungsional
- Gerakan menyebabkan kekuatan tekan di sendi
- Ada kontraksi otot-otot di sekitar sendi
- Gerakan menyebabkan kompresi permukaan sendi sehingga meningkatkan stabilitas sendi
- Pengujian dan latihan lebih fungsional
Kontributor: Jansen Ongko