Membangun sebuah komitmen untuk tetap rutin berolahraga adalah hal yang tidak mudah dilakukan, terutama untuk individu yang kurang menyukai aktivitas fisik. Terlebih ketika latihan yang dijalani tidak terlalu menunjukkan hasil yang signifikan, kebanyakan orang mulai “nakal” melewatkan sesi olahraga dengan alasan-alasan tertentu. Satu kali, dua kali tidak mengikuti latihan, lama kelamaan hal itu terus berlanjut dan menyebabkan rasa malas menguasai mereka, dan berujung pada keputusan untuk berhenti. Selain itu, kondisi lain seperti cedera, sakit, dan jadwal yang bentrok adalah penyebab lain yang kerap terjadi.

stop exercise

Tahukah Anda, ternyata orang yang aktif berolahraga ketika ia memilih untuk berhenti, maka akan memberikan berbagai efek negatif pada tubuhnya. Dalam artikel berikut akan dibahas beberapa efek yang muncul pada tubuh ketika seseorang mulai tidak aktif berolahraga.

Penurunan VO2Max

vo2max

VO2Max adalah perbedaan konsentrasi oksigen pada darah yang keluar dan kembali ke jantung. Ukuran ini secara umum dianggap sebagai indikator terbaik untuk menentukan kebugaran kardiovaskular dan daya tahan aerobic seseorang. Secara teori, semakin banyak oksigen yang mampu digunakan ketika melakukan aktifitas intens, maka semakin banyak energi yang dapat dihasilkan.

Saat berhenti melakukan latihan dalam waktu tertentu, VO2Max adalah indikator kebugaran yang pertama kali mengalami perubahan. Hasil penelitian menunjukkan para atlet profesional yang berhenti latihan selama 4 minggu, VO2Max nya menurun hingga 20%. Contoh sederhananya, seseorang yang biasa melakukan lari 5 kilometer selama 20 menit, ketika ia tidak melakukan latihan selama 1 minggu maka waktu yang ia butuhkan akan lebih dari 20 menit.

Perubahan Komposisi Otot dan Lemak

Muscle_MassTubuh mulai kehilangan kekuatan dan massa otot saat Anda berhenti melakukan latihan, terutama jika Anda terbiasa dengan latihan kekuatan secara reguler. Sebuah studi Kedokteran dan Ilmu Olahraga dan Latihan melaporkan bahwa atlet yang sangat terlatih yang berhenti berolahraga selama lima minggu menunjukkan penurunan kekuatan yang signifikan. Sel-sel otot yang lama tidak digunakan akan berhenti berkembang sehingga menyebabkan atrophy otot dan massa otot pun perlahan menurun. Sebaliknya, sel-sel lemak lah yang akan terus berkembang, terutama akibat asupan kalori yang berlebih, hal ini menyebabkan perubahan yang cukup nyata pada penampilan.

Sebuah studi menemukan bahwa atlet yang sangat terlatih yang berhenti latihan, mereka memiliki peningkatan lemak tubuh setelah jangka waktu lima minggu. Studi lain yang dipublikasikan pada tahun 2014 dalam jurnal PLOS One menemukan bahwa pemain sepak bola yang berhenti latihan selama enam minggu mengalami peningkatan lemak tubuh dan berat badan.

Namun, berhenti latihan bukanlah jaminan akan menambah berat badan. Jika Anda mampu mengontrol atau mengurangi asupan kalori, maka kenaikan berat badan dapat dicegah.

Perubahan Otak dan Suasana Hati

depressionKetika tidak melakukan latihan, tubuh tidak lagi memiliki aliran oksigen yang efektif ke otak. Tubuh tidak dapat menekan zat kimia yang beredar sehingga dapat menyebabkan depresi. Saat terjadi dalam kurun waktu singkat, perubahan ini membuat Anda mudah merasa lelah, tidak mampu berkonsentrasi, mudah marah dan muram. Hal ini juga sering menyebabkan seseorang menarik dirinya dari lingkungan.

Perubahan mood pada seseorang yang berhenti melakukan olahraga juga dapat mengarah ke depresi yang akan menyebabkan kerusakan otak secara permanen. Depresi akan meninggalkan jejak di otak khususnya bagian hippocampus. Hal tersebut dapat membuat Anda sulit berkonsentrasi dan mengingat sesuatu.

Kontributor : Jansen Ongko