Sudah sejak lama diketahui bahwa berolahraga rutin memberikan banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Berbagai penelitian telah membuktikan dan mendukung hal tersebut. Namun, tahukah Anda dengan rutin berolahraga juga memberikan efek terhadap kemampuan otak? Artikel berikut akan membahas hal tersebut dengan jelas.
Dalam dekade terakhir, minat masyarakat dunia terhadap gaya hidup sehat semakin meningkat, termasuk juga dengan melakukan olahraga secara rutin. Selain memberi dampak positif bagi kesehatan tubuh, olahraga ternyata juga memberikan manfaat terhadap perkembangan otak dan fungsi kognitif. Penelitian-penelitian terbaru membuktikan bahwa olahraga dapat meningkatkan memori, meningkatkan konsentrasi serta menurunkan berbagai risiko penyakit yang berhubungan dengan otak seperti demensia, atau Alzheimer dan Parkinson serta berbagai manfaat lainnya.
Berikut ini adalah penjelasan lebih lengkapnya:
Meningkatkan Memori
Bagian otak yang bernama Hippocampus merespon sangat kuat terhadap kegiatan latihan aerobik. Hippocampus merupakan inti dari pembelajaran dan memori dalam sistem otak. Hasil penelitian pada anak-anak dan orang dewasa menunjukkan pertumbuhan struktur otak yang sejalan dengan kebugaran tubuh. Temuan ini menjelaskan adanya efek peningkatan memori dan peningkatan kebugaran kardiovaskular dari berolahraga.
Olahraga akan menstimulasi proliferasi populasi progenitor saraf, meningkatkan jumlah neuron baru, dan membantu kelangsungan hidup sel-sel baru. Neuron-neuron baru ini secara fungsional akan terintegrasi dengan hippocampus. Kemudian Hippocampus neurogenesis (hasil integrasi) akan memfasilitasi jalan LTP (Long Term Potential) dan STP (Short Term Potential) dari pembelajaran analog sinaptik sehingga dapat meningkatkan kemampuan mengingat dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Membantu Konsentrasi
Selain meningkatkan memori, latihan juga dapat meningkatkan konsentrasi sehingga Anda lebih fokus saat mengerjakan sesuatu. Bukti ilmiah terbaik adalah penelitian yang dilakukan pada anak-anak murid sekolah di Belanda. Setelah dilakukan latihan aerobik ringan selama 20 menit sebelum mereka mulai belajar, ternyata didapatkan hasil konsentrasi yang meningkat secara signifikan. Selain itu, mereka juga lebih mudah mengabaikan gangguan dan mampu melakukan multitasking.
Memperlambat Penurunan Fungsi Kognitif
Tetap sehat secara fisik ternyata dapat membantu otak Anda tetap sehat pula hingga di usia lanjut. Bukti konkret didapat dari hasil penelitian hubungan antara kebugaran aerobik dengan kemampuan kognitif.
Telah terbukti latihan selama 30-45 menit dengan berjalan cepat, 3x seminggu, dapat membantu menangkal timbulnya demensia. Tidak hanya itu, latihan untuk meningkatkan keseimbangan, koordinasi dan kelincahan memberi dampak positif yang besar pada struktur otak dan fungsi kognitif dari sekelompok besar orang-orang usia lanjut di Jerman.
2x seminggu melakukan latihan angkat besi memberikan dampak neurologis yang sangat besar. Menari juga dapat mencegah penuaan otak. Menari 1 jam dalam seminggu, selama enam bulan, meningkatkan stimulasi fisik dan sosial serta kognitif mereka.
Membantu Mengendalikan Emosi
Pengendalian emosi mungkin tidak terlihat sebagai sebuah kemampuan kognitif, karena hal ini termasuk dalam bagian psikologis. Namun, kemampuan untuk mengendalikan emosi merupakan sebuah keterampilan kognitif. Latihan fisik secara rutin dapat mengendalikan emosi, baik untuk perasaan marah, sedih dan bahagia.
Para ilmuwan mengamati adanya perubahan dalam pengaturan diri dengan melakukan penelitian selama 2 bulan. Peserta program diberikan latihan fisik secara teratur. Hasilnya, Para peneliti mencatat sejumlah perubahan positif dalam pola perilaku. Diantaranya adalah penurunan stres emosional dan peningkatan kemampuan pengendalian emosi.
Menurunkan Risiko Berbagai Penyakit Dimensia
Berbagai studi epidemologi telah membuktikan bahwa latihan secara rutin memberikan efek positif terhadap penurunan risiko berbagai penyakit seperti Alzheimer dan Parkinson. Latihan fisik secara teratur merupakan elemen penting dalam promosi kesehatan secara keseluruhan dan menjadi strategi yang efektif untuk menunda timbulnya demensia.
Latihan fisik dapat menjaga fungsi otak termasuk meningkatkan aliran darah dan pengiriman oksigen ke cerebral, serta menginduksi faktor pertumbuhan fibroblast di hippocampus. Bukti terbaru menunjukkan bahwa berkurangnya jaringan otak hippocampus pada penuaan otak berhubungan dengan tingkat kebugaran fisik.
Sebuah studi longitudinal menunjukkan bahwa latihan fisik berkaitan dengan turunnya risiko penurunan fungsi otak, menghindarkan dari penyakit Alzheimer dan demensia lainnya. Penelitian yang lebih baru menunjukkan bahwa berjalan kaki dengan rutin juga berkaitan dengan penurunan risiko demensia dan penyakit Alzheimer dalam kelompok sampel orang-orang di Jepang dan Amerika yang terlibat dalam penelitian manfaat dari kegiatan fisik.
Kontributor : Jansen Ongko