Pernahkah Anda mengalami rasa pegal atau ketidaknyamanan di otot tubuh yang muncul setelah melakukan olahraga? Kemungkinan besar itu adalah Delayed Onset Muscle Soreness (DOMS). Apa itu DOMS? Bagaimana cara pencegahannya? Artikel berikut ini akan menjelaskan hal tersebut secara sederhana.
DOMS adalah rasa nyeri atau tidak nyaman yang terjadi setelah melakukan latihan terutama latihan kekuatan. Ketika selesai melakukan olahraga, akan terjadi kerusakan pada jaringan otot mikroskopis dan membran sel yang kemudian menimbulkan respon inflamasi. Umumnya dialami oleh pemula yang belum pernah latihan kekuatan atau sudah lama berhenti latihan. Semakin tinggi tingkat kebugaran seseorang atau saat sudah terbiasa latihan kekuatan, umumnya semakin jarang DOMS terjadi karena tubuhnya sudah lebih siap.
Banyak yang mengira DOMS adalah gejala dari akumulasi asam laktat, padahal asam laktat tidak ada kaitannya dengan DOMS. Rasa nyeri mulai terasa 12-24 jam pertama setelah latihan dan mencapai puncaknya pada 1-2 hari setelahnya, kemudian menghilang paling lambat 4-5 hari sejak latihan.
Gejala DOMS biasanya tidak membutuhkan intervensi medis. Namun, jika tingkat nyeri tidak kunjung reda atau bertambah parah, anggota badan tertentu mengalami pembengkakan atau jika urin menjadi gelap, maka sangat disarankan untuk segera berkonsultasi ke tenaga ahli.
Bagaimana cara meminimalkan rasa nyeri?
Ketika melakukan jenis olahraga atau program latihan baru, persiapkan diri dengan baik. Pastikan tubuh sudah mendapat cukup istirahat dan beri waktu untuk tubuh beradaptasi dengan stress baru yang akan dihadapinya. Walau begitu, upaya ini hanya dapat meringankan gejala yang dirasakan, bukan berarti dapat dihindari sepenuhnya.
Lakukan pemanasan sebelum latihan. Pemanasan yang tepat sangatlah penting dalam mempersiapkan otot untuk menghadapi stimulus lebih berat yang dapat menyebabkan kerusakan otot lebih besar.
Peregangan setelah latihan juga dapat mengurangi gejala DOMS. Peregangan bertujuan untuk memanjangkan struktur jaringan lunak yang memendek pasca berolahraga.
Kontributor : Jansen Ongko