Setiap hari tanpa kita sadari terdapat banyak bakteri, virus, jamur dan parasit di sekitar kita. Ketika mikroorganisme tersebut menginfeksi tubuh, maka normalnya tubuh akan membentuk pertahanannya sendiri lewat imunitas. Berolahraga adalah salah satu cara meningkatkan kekebalan tubuh.

Namun, bolehkah berolahraga saat sakit? Berikut penjelasannya.

virus1

Imunitas adalah kemampuan tubuh untuk melawan segala macam organisme atau toksin yang cenderung merusak jaringan dan organ tubuh. Berdasarkan jenisnya, imunitas terbagi menjadi dua yaitu sistem imun bawaan/non spesifik dan sistem imun buatan/spesifik. Ketika imunitas menurun, tubuh akan dengan sangat mudah terinfeksi penyakit.

Berdasarkan hasil dari beberapa penelitian diketahui bahwa olahraga dan istirahat yang cukup dapat meningkatkan imunitas tubuh. Latihan fisik intensitas ringan hingga sedang diketahui mampu mengaktifkan kerja sel darah putih dan kelenjar getah bening, yang merupakan komponen utama kekebalan tubuh.

Namun, sebaiknya jangan melakukan latihan fisik dengan intensitas berat, karena hal itu justru akan mengakibatkan tertekannya sistem kekebalan sehingga dapat menyebabkan kondisi tubuh semakin turun dan mudah terinfeksi. Jenis latihan fisik yang dianjurkan ketika tubuh tidak terlalu sehat adalah seperti berjalan, jogging, bersepeda, yoga, berenang, atau latihan beban ringan.

J-shape theoryKetika sakit, jadikan gejala yang dirasakan tubuh sebagai panduan untuk mengambil tindakan. Jika gejala yang dirasakan hanya batuk, sakit tenggorokan, hidung tersumbat yang menyebabkan tubuh tidak terlalu lemas dan merasa sanggup untuk beraktivitas, maka diperbolehkan untuk melakukan latihan fisik dengan intensitas rendah hingga sedang maksimal selama 30 sampai 45 menit.

Apabila kondisi tubuh sedang demam, sakit kepala, diare, suhu tubuh lebih dari 38⁰C dan tidak kuat untuk beraktivitas, maka beristirahatlah dan kurangi pikiran yang dapat meningkatkan faktor stress. Misalnya, dengan duduk bersantai sambil minum teh hangat, menyaksikan acara komedi atau sejenisnya yang dapat mengurangi kejenuhan dan menghibur secara psikologis.

 

Kontributor : Jansen Ongko