Olahraga angkat beban adalah salah satu jenis olahraga fundamental yang memiliki berbagai manfaat, di antaranya yaitu untuk membentuk tubuh, memperkuat tulang, maupun meningkatkan massa otot. Namun, bagaimanakah jika olahraga angkat beban dilakukan oleh anak-anak? Banyak argumen yang berkembang di masyarakat bahwa olahraga angkat beban tidak boleh dilakukan oleh anak-anak karena dapat menghambat bahkan menghentikan pertumbuhan tulangnya sehingga dapat menyebabkan anak menjadi pendek. Benarkah begitu? Artikel berikut akan membahasnya dengan jelas.
Sebelum membahas lebih jauh apakah benar olahraga angkat beban dapat mempengaruhi tinggi badan, berikut ini akan dibahas terlebih dahulu bagaimana proses pertumbuhan tulang.
Pertumbuhan tinggi badan seseorang akan terus bertambah selama masih dalam usia pertumbuhan dan umumnya akan berhenti pada saat rata-rata usia 21 tahun. Selain itu, tinggi badan seseorang juga dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti genetika, asupan zat gizi, aktivitas fisik dan hormon.
Proses Pertumbuhan Tulang
Secara normal, manusia akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan semasa hidupnya, sejak di dalam kandungan hingga terlahir di dunia. Pada awalnya, semua tulang yang menyusun rangka tubuh adalah tulang rawan dan seiring proses pertumbuhan dan perkembangan, lama kelamaan tulang tersebut akan mengalami pemadatan, pemanjangan dan pengerasan yang prosesnya akan benar-benar berhenti pada usia sekitar 35 tahun.
Saat dalam masa pertumbuhan, terdapat lempengan pada bagian ujung tulang yaitu lempeng epifisis atau juga dikenal dengan lempeng pertumbuhan. Lempeng inilah yang bertanggung jawab untuk pertumbuhan tulang. Lempeng ini akan terus membelah dan beregenerasi hingga seseorang mencapai tinggi maksimumnya. Pada akhirnya, jika sudah mencapai usia dewasa lempeng ini akan mengalami minerilasasi sehingga ikut mengeras dan tidak lagi tumbuh.
Hal yang ditakutkan orang yang mengerti anatomi, ketika anak-anak melakukan olahraga angkat beban adalah risiko terjadinya cedera pada bagian lempeng epifisis. Saat terjadi cedera maupun kerusakan pada lempeng ini, ditakutkan akan memicu pertumbuhan tulang yang terhambat, sehingga mereka menyimpulkan bahwa olahraga angkat beban dapat membuat anak menjadi pendek, padahal itu hanyalah mitos belaka. Bahkan ada penelitian yang menyebutkan bahwa cedera di bagian lempeng ini dapat diperbaiki dan pertumbuhan tulang tetap dapat berlangsung normal. Pertumbuhan tinggi seseorang akan berlangsung hingga batas maksimal apabila didukung dengan asupan gizi yang baik dan olahraga secara teratur. Tidak ada penelitian yang membuktikan bahwa olahraga angkat beban dapat menyebabkan anak menjadi pendek.
Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2011 malah menyebutkan bahwa beban mekanis yang didapati oleh tulang saat melakukan olahraga angkat beban penting bagi lempeng epifisis. Latihan angkat beban memiliki peran kesehatan pada pertumbuhan fitur biomekanik lempeng epifisis.
Fakta tentang olahraga angkat beban pada anak
Olahraga angkat beban pada anak sebenarnya sah-sah saja untuk dilakukan, asalkan prosesnya berlangsung dengan benar dan diawasi oleh professional yang benar-benar menguasai. Anak-anak boleh melakukan olahraga angkat beban paling muda setidaknya umur 7 atau 8 tahun dan dengan jumlah beban yang tidak terlalu berat. Perlu juga diluruskan bahwa tujuan latihan ini dilakukan pada anak-anak adalah bukan untuk membentuk otot maupun bersaing dalam kompetisi, melainkan hanya untuk memperkuat otot-otot dan meningkatkan ketahanan fisik untuk mengoptimalkan pertumbuhan.
Selain itu, olahraga angkat beban juga memiliki banyak manfaat lain bagi tubuh anak maupun dewasa, diantaranya yaitu memperkuat tulang dan otot, meningkatkan daya tahan fisik, meningkatkan kepadatan tulang dan membantu mempertahankan berat badan yang sehat.
Olahraga angkat beban juga merupakan jenis olahraga dengan tingkat risiko cedera yang sangat rendah dibandingkan dengan jenis olahraga yang melibatkan kontak fisik seperti sepak bola, basket dan voli. Oleh sebab itu, sebenarnya jenis olahraga ini sangat aman dilakukan oleh siapapun, termasuk anak-anak, dewasa bahkan lansia. Namun, untuk alasan keamanan dan keselamatan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan maka ditekankan sekali lagi aktivitasnya dengan pengawasan dan pengarahan oleh professional.
Kesimpulan
Olahraga angkat beban membuat anak menjadi pendek adalah sebuah pernyataan yang sangat keliru. Belum ada hasil penelitian yang membuktikan bahwa olahraga angkat beban dapat membuat anak menjadi pendek. Seperti yang telah dijelaskan di awal, tinggi tubuh seseorang dipengaruhi oleh genetik, asupan zat gizi dan olahraga yang dilakukan. Semakin baik pola makan dan pola olahraga yang dilakukan, maka akan semakin baik pula tumbuh kembang untuk si anak.
Kontributor : Jansen Ongko